Langsung ke konten utama

Terapkan Gaya Belajar Ini Apabila Kamu Ingin Menjadi Mahasiswa Berprestasi

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dua temuan. Pertama, mahasiswa keperawatan yang berprestasi akademik tertinggi dan terendah menunjukkan kombinasi gaya belajar visual, auditori dan kinestik (gaya belajar vak), gaya belajar mahasiswa juga mempengaruhi nilai dari ty out ukom para mahasiswa. Kedua, mahasiswa keperawatan yang berperestasi akademik tertinggi dan terenadah menunjukkan kecenderungan gaya belajar yang berbeda. Berdasarkan temuan pertama, mahasiswa keperawatan yang berprestasi akademik tertinggi maupun terendah tidak menunjukkan satu gaya belajar saja, melainkan kombinasi gaya belajar visual, auditori, dan kinestik.  Mahasiswa keperawatan belajar tidak hanya dengan membaca, tetapi menulis (membuat catatan materi pembelajaran) sekaligus menyimak apa yang dosen jelaskan. Mahasiswa keperawatan menghapal dengan mengulangi bacaan, mengeraskan suara, senang berdiskusi dengan teman-teman atau bertanya pada dosen serta aktif bergerak ketika belajar maupun pada saat menghapal. Te

Terapkan Gaya Belajar Ini Apabila Kamu Ingin Menjadi Mahasiswa Berprestasi



Berdasarkan hasil penelitian ditemukan dua temuan. Pertama, mahasiswa keperawatan yang berprestasi akademik tertinggi dan terendah menunjukkan kombinasi gaya belajar visual, auditori dan kinestik (gaya belajar vak), gaya belajar mahasiswa juga mempengaruhi nilai dari ty out ukom para mahasiswa. Kedua, mahasiswa keperawatan yang berperestasi akademik tertinggi dan terenadah menunjukkan kecenderungan gaya belajar yang berbeda. Berdasarkan temuan pertama, mahasiswa keperawatan yang berprestasi akademik tertinggi maupun terendah tidak menunjukkan satu gaya belajar saja, melainkan kombinasi gaya belajar visual, auditori, dan kinestik. 

Mahasiswa keperawatan belajar tidak hanya dengan membaca, tetapi menulis (membuat catatan materi pembelajaran) sekaligus menyimak apa yang dosen jelaskan. Mahasiswa keperawatan menghapal dengan mengulangi bacaan, mengeraskan suara, senang berdiskusi dengan teman-teman atau bertanya pada dosen serta aktif bergerak ketika belajar maupun pada saat menghapal. Temuan ini sesuai dengan pernyataan Bobby DePorter dkk, Suyono dan Hariyanto, serta Adi W. Gunawan yang meyatakan bahwa peserta didik memiliki gaya belajar visual, auditori dan kinestik.


Mahasiswa keperawatan yang memiliki prestasi akademik tertinggi dan terendah belajar dengan mendengarkan, melihat vidio, menulis dan bergerak. Mahasiswa aktif bertanya dan melakukan diskusi dengan teman. Mahasiswa keperawatan senang menunjukkan tangan pertama kali ketika dosen bertanya, praktek, serta melakukan katifitas fisik, seperti mengetukkan jari atau kaki. 

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Colin Rose dan Malcolmm J. Marshall bahwa peserta didik yang berprestasi tidak pernah duduk dengan pasif hanya dengan mendengarkan atau membaca saja. Peserta didik senantiasa bergerak dan melakukan berbagai aktifitas belajar.


Karakteristik gaya belajar yang muncul pada satu mahasiswa keperawatan belum tentu muncul pada gaya belajar mahasiswa keperawatan yang beprestasi akademik tertinggi maupun terendah yang lain. MS ketika ingin belajar di luar kelas memilih untuk belajar di perpustakaan, tetapi ciri tersebut tidak ditunjukkan oleh mahasiswa keperawatan yang lain. AN ketika ingin menghapal suatu materi pelajaran biasanya sambil mendengarkan musik. AR suka belajar melalui praktek. 

MA suka menjelaskan dengan menuliskan di kertas atau papan tulis. HD menyukai cara mengajar dosen yang menjelaskan langsung. LA akan memilih sendiri jika ingin belajar atau membaca di luar kelas. AK ketika menjelaskan senang berbicara atau menjelaskan panjang lebar dan NA suka mengerjakan tugas sambil membaca. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan Rita Dunn bahwa setiap peserta didik mempunyai gaya belajar yang unik, serta pernyataan Sugihartono, gaya belajar efektif untuk seseoramg peserta didik, tetapi belum tentu efektif untuk peserta didik lain.


Gaya belajar yang muncul merupakan kebiasaan-kebiasaan mahasiswa keperawatan yang berperestasi akademik tertinggi maupun mahasiswa keperawatan yang memiliki prestasi akademik terendah baik yang mengikuti try out ukom ataupun tidak mengikuti. Ada mahasiswa yang ketika ingin menghapal suatu materi pelajaran harus membaca sambil mengeraskan suara, ada pula yang ketika menghapal cukup membacanya saja secara berulang-ulang, serta ada yang ketika menghapal harus bergerak (mondar-mandir) sambil membaca. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Popi dan Sohari bahwa gaya belajar merupakan kebiasaan yang dipilih peserta didik dalam belajar, baik di dalam kelas maupun di lingkungan terbuka.

Komentar